Pertanyaan ini sering banget aku dapatkan di antara sekian banyak pertanyaan. Bagaimana sih cara menulis review buku yang baik dan benar? Kalau begitu, yuk kita balik bertanya ke diri sendiri : sebenarnya, kamu mau menulis book review untuk apa?
Pada hakikatnya, book review adalah sebuah ulasan buku yang bertujuan untuk menginformasikan apakah suatu buku layak dibaca kepada audiens. Karena itu, review buku harus jelas dan informatif. Salah satu poin terpenting yang mutlak dalam review buku: tidak boleh ada spoiler, kalau ada, maka wajib diinformasikan. Book review berbeda dengan sinopsis. Dalam sinopsis, kamu memang diminta menjabarkan sedetil-detilnya tentang suatu buku. Sementara dalam book review, kamu hanya perlu menginformasikan bagus atau tidaknya suatu buku dari berbagai sudut pandang secara objektif. Nah, apa saja yang harus ada di dalam book review? Yuk, kita bedah!
Blurbs buku
Sebelum kita mulai membedah suatu buku, tentunya kita perlu memberitahu audiens apa yang sedang kita bedah. Kebanyakan audiens book review adalah orang-orang yang belum pernah membaca buku tersebut. Informasikan blurbs atau topik buku tersebut secara singkat dengan bahasamu sendiri. Idealnya, blurbs diceritakan dalam satu paragraf saja.
2. First impression
Supaya tulisanmu lebih menarik, kamu bisa menceritakan first impression kamu dalam membaca buku tersebut. Ceritakan bagaimana kesan pertamamu saat melihat sampulnya, atau saat membaca lembar-lembar pertamanya.
3. Alur, latar, penokohan
Di tengah-tengah, kamu bisa mulai membicarakan isi bukunya dari berbagai sisi. Mulai dari alurnya, latarnya, penokohannya, kamu bisa mengulas semuanya secara objektif dan jujur. Sekali lagi, tidak boleh ada spoiler di bagian ini. Jabarkan pula apa yang menarik dari bukunya, poin apa yang kurang baik dari bukunya, dan sebagainya.
4. Rekomendasi
Setelah selesai membedah isi secara lengkap, kamu dapat memberikan rekomendasi. Kira-kira, siapa yang cocok membaca buku tersebut? Anak-anak, orang dewasa, remaja, penggemar fotografi, atau yang lainnya? Rekomendasi bertujuan supaya pembaca tahu apakah buku tersebut akan cocok dengannya atau tidak.
Nah, dengan mengikuti setiap tahapan di atas, book review-mu sudah selesai! Mudah dan singkat, kan? Nah, tapi aku punya beberapa tips untuk mengulas buku di bawah ini. Yuk disimak!
Jangan malas baca ulang!
Yup, setelah menulis book review, jangan malas membaca ulang. Siapa tahu ada kata-kata yang salah ketik atau typo, juga siapa tahu kamu tidak sengaja menyisipkan spoiler.
2. Explain your why
Dalam mengulas buku, biasakan menjelaskan pendapatmu. Jika menurutmu penokohannya kurang mendalam dan berkesan, jelaskan kenapa dan beri contoh-contoh. Dengan begitu, audiens akan mengerti isi book review dari sudut pandangmu.
3. Negative review itu boleh.
Yup, kamu boleh mengulas buku yang tidak kamu sukai. Namun, tetap saja harus dengan bahasa yang sopan. Jelaskan apa yang membuat kamu tidak menyukai buku tersebut secara objektif, juga berikan saran-saran agar si penulis dapat berkembang. Bila ada hal yang patut diapresiasi dari buku tersebut, berikan apresiasi juga!
Nah, sekarang, aku akan coba mengulas satu buku! Setiap bagian akan aku tandai dengan nomor. Disimak di bawah ini yaa!
(1) Buku Renegades karya Marissa Meyer bercerita tentang Nova Artino, seorang gadis yang sejak kecil diasuh oleh para Anarchists, kumpulan penjahat yang bersembunyi di gorong-gorong. Ia memiliki kekuatan tersembunyi: dia tidak pernah tidur. Di lain sisi, ada Adrian Everhart, seorang Renegade atau hero yang memiliki kemampuan menjadikan gambarnya nyata. Demi Anarchists yang disayanginya, Nova harus menyusup ke perkumpulan Renegades, di mana ia bertemu dengn Adrian. Kehidupan bersama para Renegades menggoyahkan Nova. Apakah ia akan tetap memilih Anarchists, atau berpindah ke Renegades demi Adrian?
(2) Sejak membaca Heartless, buku lain karya Marissa Meyer, aku selalu punya ekspektasi yang tinggi terhadap buku-buku garapan Marissa. Ternyata, ekspektasiku benar dan tidak mengecewakan! Walau buku ini setebal 500 halaman lebih, namun tidak ada satu halaman pun yang membosankan. Renegades berhasil membuatku penasaran sampai ke halaamn terakhirnya.
(3) Dari segi ide cerita, sebenarnya Renegades adalah kisah hero versus villain yang biasa kita temui di kisah-kisah seperti Marvel dan Avengers. Namun, Marissa Meyer berhasil membangun tokoh-tokoh yang dapat merebut hati pembaca dan dunia yang begitu kompleks, sehingga dari ide cerita yang klise seperti ini pun, Renegades sukses menjadi cerita yang berkesan di hati pembaca. Setiap tokoh memiliki kemampuan yang unik, ditambah lagi dengan kepribadian yang unik, sehingga pembaca merasa mengenal para tokoh saat membaca buku ini. Karena tokohnya cukup banyak, di awal ada perkenalan cast atau para yokoh beserta alias atau nama hero/ villain mereka di buku ini. Karena namanya cukup banyak, jadi aku harus bolak-balik ke depan waktu pertama kali membaca buku ini. Namun, semakin kita tenggelam ke dalam ceritanya, tokoh-tokohnya pun otomatis tersimpan dalam benak kita.
(4) Overall, Renegades adalah serial yang worth it banget untuk diikuti dan cocok untuk kamu yang menyukai novel-novel sci-fi yang memiliki banyak adegan aksi yang seru. Kamu yang suka serial Six of Crows karya Leigh Bardugo pun sepertinya akan menyukai serial Renegades!
Nah, sekian contoh book review dariku. Yuk, mulai menulis book review-mu sendiri! Semangat semuanya!
Comments